Contoh Naskah Drama 6 Orang Tema Kerajaan
Contoh Naskah Drama 6 Orang Tema Kerajaan: Kisah Cinta, Persahabatan, dan Pengkhianatan
Apakah Anda suka menonton atau membaca drama yang berlatar belakang kerajaan? Jika ya, Anda mungkin tertarik dengan contoh naskah drama 6 orang tema kerajaan yang akan kami sajikan di artikel ini. Drama ini mengisahkan tentang kisah cinta, persahabatan, dan pengkhianatan yang terjadi di antara para tokoh utamanya. Drama ini juga mengandung pesan moral yang dapat Anda ambil hikmahnya.
contoh naskah drama 6 orang tema kerajaan
Berikut adalah contoh naskah drama 6 orang tema kerajaan yang dapat Anda baca atau gunakan sebagai referensi untuk membuat naskah drama sendiri.
Sinopsis
Drama ini berlatar belakang di kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Tokoh utama dalam drama ini adalah Raden Wijaya, putra mahkota kerajaan Majapahit; Dewi Sinta, putri kerajaan Singasari; Raden Gajah Mada, patih kerajaan Majapahit; Raden Arya Damar, sahabat Raden Wijaya; Dewi Ratna Sari, sahabat Dewi Sinta; dan Raden Kusuma Wardana, adik Dewi Sinta.
Raden Wijaya dan Dewi Sinta saling jatuh cinta sejak pertama kali bertemu. Namun, cinta mereka tidak direstui oleh Raja Hayam Wuruk yang ingin menjodohkan Raden Wijaya dengan putri kerajaan Pajajaran. Raden Gajah Mada yang setia kepada Raja Hayam Wuruk berusaha untuk menghalangi hubungan Raden Wijaya dan Dewi Sinta. Raden Arya Damar yang juga mencintai Dewi Sinta merasa iri dan benci kepada Raden Wijaya. Dewi Ratna Sari yang juga mencintai Raden Wijaya merasa sakit hati dan dendam kepada Dewi Sinta. Raden Kusuma Wardana yang sayang kepada adiknya berusaha untuk melindungi Dewi Sinta dari segala ancaman.
Akankah cinta Raden Wijaya dan Dewi Sinta dapat bersatu? Bagaimana nasib mereka yang terlibat dalam kisah cinta segitiga ini? Apakah ada pengkhianatan yang terjadi di antara mereka? Simak contoh naskah drama 6 orang tema kerajaan berikut ini.
Contoh Naskah Drama 6 Orang Tema Kerajaan
Berikut adalah contoh naskah drama 6 orang tema kerajaan:
Adegan 1
Lokasi: Istana Majapahit
Narator: Pada suatu hari, Raja Hayam Wuruk mengadakan rapat dengan para menteri dan patihnya untuk membahas masalah politik dan hubungan dengan kerajaan-kerajaan tetangga. Di antara para hadirin, ada Raden Wijaya, putra mahkota kerajaan Majapahit; dan Raden Gajah Mada, patih kerajaan Majapahit.
Raja Hayam Wuruk: Para menteri dan patihku, aku memanggilmu semua untuk membicarakan hal penting yang menyangkut kepentingan kerajaan kita. Seperti kalian tahu, kita sedang berada dalam situasi yang tidak stabil. Kerajaan-kerajaan tetangga kita mulai menunjukkan sikap bermusuhan terhadap kita. Kita harus waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan.
Menteri 1: Betul sekali, Baginda.
Adegan 2
Lokasi: Istana Singasari
Narator: Sementara itu, di kerajaan Singasari, ada seorang putri yang cantik jelita bernama Dewi Sinta. Ia adalah putri dari Raja Kertanegara, raja terakhir kerajaan Singasari. Dewi Sinta memiliki seorang adik laki-laki bernama Raden Kusuma Wardana dan seorang sahabat perempuan bernama Dewi Ratna Sari. Suatu hari, Dewi Sinta sedang berjalan-jalan di taman istana bersama adik dan sahabatnya.
Dewi Sinta: Adikku, Ratna, aku merasa bosan dengan kehidupan di istana ini. Aku ingin melihat dunia luar, berpetualang, dan bertemu dengan orang-orang baru.
Raden Kusuma Wardana: Kakakku, aku mengerti perasaanmu. Tapi, kau harus ingat bahwa kau adalah putri kerajaan. Kau tidak bisa sembarangan keluar dari istana tanpa izin ayahanda.
Dewi Ratna Sari: Benar kata adinda. Lagipula, kau sudah dijodohkan dengan putra mahkota kerajaan Majapahit, Raden Wijaya. Kau harus bersiap-siap untuk menjadi permaisuri kerajaan Majapahit nanti.
Dewi Sinta: Aku tahu itu semua. Tapi, aku tidak pernah bertemu dengan Raden Wijaya. Bagaimana jika aku tidak mencintainya? Bagaimana jika dia tidak mencintaiku? Aku tidak mau menikah dengan orang yang tidak kukenal dan tidak kucintai.